Exploring herbal remedy utilization for wound healing: Patterns, patient preferences, and implications for nursing practice

Int J Nurs Knowl. 2023 Nov 29. doi: 10.1111/2047-3095.12454. Online ahead of print.

Abstract

Purpose: The utilization of herbal remedies for wound healing is a notable aspect of traditional medicine practices. Understanding herbal use among patients yields insights for nursing care enhancement. This study aimed to investigate the utilization of herbal remedies for wound healing among diabetic patients.

Methods: A total of 453 participants were enrolled, with demographic data, including age, sex, occupation, education level, residence, ethnic group, distance from health service, herbal use duration, and wound duration presented. Descriptive statistics were used to analyze the data, including means, standard deviations, ranges, and percentages.

Findings: The average participant age was 55.39 years, with most being non-civil servant workers (60.3%) and having a low education level (67.1%). Indian almond wood (9.7%) and green betel (6.8%) were the most commonly used herbs for wound healing. Family members were the primary source of information (29.1%), and 43.7% obtained herbs from personal gardens. Although 94.2% of participants did not disclose herbal use to health liaisons, 53.4% used herbs specifically for wound healing. Users reported both positive and negative effects on wounds from various herbs, indicating variability in experiences. However, the consistency of herb usage by individual patients was uncertain.

Conclusions: The study identified diverse herbal remedies used for wound healing among patients, driven by familial recommendations. Usage pattern diversity and effects signal necessity for researching herb safety and efficacy. Clarifying the impact of consistent herb usage on wound healing is essential for understanding patients' preferences and practices.

Implications for clinical practice: These findings emphasize the importance of open communication between patients and healthcare providers regarding herbal remedy use. Nurses should acknowledge patients' preferences for traditional healing practices while ensuring they receive evidence-based care. Patient-centered herbal strategies enhance nursing practice, fostering holistic wound care. Further research can guide nursing interventions, facilitate informed decision-making, and improve patient outcomes.

Tujuan: Penggunaan terapi herbal untuk penyembuhan luka merupakan hal yang perlu diperhatian pada praktek pengobatan tradisional. Kualitas asuhan keperawatan pada pasien dengan luka diabetik dapat ditingkatkan dengan memahami pola penggunaan terapi herbal oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik penggunaan terapi herbal untuk menyembuhkan luka oleh individu dengan diabetes.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah responden berjumlah 453 orang. Data demografis yang diidentifikasi mencakup usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, suku bangsa, jarak rumah dari pelayanan kesehatan, durasi penggunaan terapi herbal, dan lama mengalami luka. Analisa data dengan menggunakan statiktik deskriptif yang terdiri dari rerata, standar deviasi, dan persentase.

Hasil: Rata-rata usia responden adalah 55,39 tahun, dengan sebagian besar merupakan pekerja non-pegawai negeri sipil (60,3%) dan memiliki tingkat pendidikan rendah (67,1%). Kemiri (9,7%) dan sirih hijau (6,8%) adalah herbal yang paling umum digunakan untuk penyembuhan luka. Anggota keluarga menjadi sumber informasi utama (29,1%) dan mayoritas responden mendapatkan herbal dari kebun pribadi (43,7%). Meskipun 94,2% peserta tidak melaporkan penggunaan herbal kepada tenaga kesehatan, 53,4% menggunakan herbal dengan tujuan untuk menyembuhkan luka. Adanya efek baik positif maupun negatif dari penggunaan terapi herbal yang dilaporkan responden menunjukkan pengalaman penggunaan herbal yang masih bervariasi. Konsistensi penggunaan herbal yang mencakup dosis, cara konsumsi dan cara pengolahan oleh responden secara individu belum dapat disimpulkan.

Kesimpulan: Terapi herbal yang digunakan untuk penyembuhan luka oleh responden pada umumnya merupakan rekomendasi dari keluarga. Keragaman pola penggunaan dan efek menunjukkan perlunya penelitian tentang keamanan dan efektivitas herbal lebih. Teridentifikasinya efek terapi herbal yang konsisten pada penyembuhan luka dapat digunakan untuk pertimbangan mengintegrasikan preferensi pasien pada praktik kesehatan.

Implikasi untuk praktik keperawatan: Hasil penelitian ini menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pasien dan penyedia layanan kesehatan mengenai penggunaan terapi herbal. Perawat penting untuk menghargai preferensi pasien terhadap praktik penyembuhan tradisional dan memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang tepat dan efektif. Strategi terapi herbal yang berorientasi pada pasien dapat meningkatkan kualitas praktik keperawatan dan mendukung perawatan luka dilaksanakan secara holistik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dijadikan pedoman intervensi keperawatan, dapat memfasilitasi pengambilan keputusan yang terinformasi, dan meningkatkan kualitas hasil perawatan.

Keywords: diabetes; health; herbal self-treatment; nursing education; patient preferences; wound healing.